Selasa, 27 November 2018

Ringkasan Sistem Cerdas, AI, Definisi dan Konsep Agen Cerdas, dan Contoh dari Agen Cerdas

Sistem Cerdas
A. Definisi Sistem Cerdas
        Sistem cerdas adalah sistem yang dapat mengadopsi sebagaian kecil dari tingkat kecerdasan manusia untuk berinteraksi dengan keadaan eksternal suatu sistem.

B. Karakteristik Sistem Cerdas
a. Memiliki fasilitas informasi yang handal.
b. Mudah dimodifikasi.
c. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
d. Memilki kemampuan untuk belajar beradaptasi.
e. Bekerja secara sistematis berdasarkan pengetahuan dan mekanisme tertentu.
f. Dapat menalar data-data yang tidak pasti dan memberikan beberapa alasan pemilihan.
g. Dikembangkan secara bertahap dan terbatas pada bidang keahlian tertentu saja.
h. Outputnya yang dihasilkan sesuai dengan apa yang kita harapkan.

C. Contoh Sistem Cerdas dalam Bisnis
1. Sistem Deteksi Plat Nomer Kendaraan Untuk Aplikasi Sistem Karcis Parkir Berdasarkan Plat Nomer Kendaraan Dengan Menggunakan Kamera
Deteksi plat nomor kendaraan merupakan suatu Kontrol otomatis dengan menggunakan web cam yang merupakan suatu alat berfungsi secara otomatis untuk mengetahui posisi plat nomor dalam suatu badan mobil. Banyak aplikasi yang menerapkan penelitian tersebut. Deteksi plat nomor sangat diperlukan misalnya dalam sistem perparkiran, jalan tol, dan lain sebagainya.
2. Vending Machine
Vending Machine adalah mesin yang digunakan untuk mengeluarkan/menjual produk secara otomatis tanpa ada operator. Operator tidak perlu menunggu mesin, tetapi hanya bertugas untuk mengisi, memeriksa ketersediaan barang yang dijual dan memeriksa mesin. Saat ini vending machine mudah kita jumpai di negara-negara maju yang digunakan sebagai alat untuk menjual berbagai macam produk.
        Cara kerja vending machine adalah dengan melakukan pembayaran (baik menggunakan uang ataupun sistem lainnya) kepada mesin kemudian memilih produk, setelah itu produk yang dipilih akan segera keluar.
3. AdWords
Pembayaran otomatis merupakan setelan pembayaran AdWords .
Dengan ini pertama anda akan di membayar untuk iklan yang telah anda buat, kemudian biaya selanjutnya akan di masukkan ke dalam pembayaran utama anda secara otomatis.


Artificial Intellegent (AI)
A. Definisi Artificial Intellegent
Menurut beberapa ahli:
1. Schalkof (1990) :
    AI adalah bidang studi yang berusaha menerangkan dan meniru perilaku cerdas dalam bentuk proses komputasi.
B. Sejarah Artificial Intellegent
Mulai sekitar abad 18 sebagaimana mesin telah menjadi lebih kompleks, usaha yang keras telah dicoba untuk  manusia imitasi. Pada tahun 1736 seorang penemu dan Perancis, Jacques de Vaucanson (1709-1782) membuat suatu mesin pemain sèruling berukuran seperti seorang manusia yang dapat memainkan 12 melodi nada. Mekanik tersebut dapat memindahkan bibir dan lidahnya secara nyata untuk mengontrol arus dan angin ke dalam seruling. Pada tahun 1774 seorang penemu dari Perancis, Pierre Jacquet-Droz mencengangkan masyarakat Eropa dengan suatu automation berukuran sekitar seorang anak laki-laki yang dapat duduk dan menulis suatu buku catatan. 
C. Contoh Artificial Intellegent
Ada banyak  contoh program yang menampilkan berbagai tingkat kecerdasan. Di antaranya adalah:
1. Twenty Questions
Sebuah game berdasar Neural Network yang menampilkan 20 pertanyaan.
2. Brainboost
Sistem tanya-jawab yang lain.
3. AskEd!
Sebuah sistem tanya-jawab multi lingual.
4. ALICE dan Alan
Sebuah chatterbot (serta chatbot,chatterbox) adalah program bot yang dapat melakukan percakapan dengan manusia.
5. Jabber Wacky
Sebuah chatterbot pembelajar.


Definisi dan Konsep Agen Cerdas
Agen cerdas (Artificial Intelligence) adalah sebuah agen yang menerima persepsi dari lingkungan dan melakukan tindakan.
  • Konsep Agen Cerdas dan Lingkungan
Sebagai perbandingan, agen manusia memiliki :
- alat sensor: mata, telinga, dan organ sensor lainnya;
- alat actuator: tangan, kaki, mulut, dan bagian tubuh lain sebagai alat gerak.
Sedangkan pada agen robot:
- kamera dan inframerah untuk sensor, dan lengan, serta berbagai motor sebagai aktuator.
Agen menerima (percept) sensor dari lingkungan. Keseluruhan percept yang diterima agen pada suatu selang waktu disebut percept sequence.

1. Perancangan Agen Cerdas



Dalam perancangan sebuah agen cerdas, terdapat PEAS: Performance measurement, Environment, Actuators, Sensors yang harus terpenuhi. Dalam agen cerdas yaitu sistem diagnosis Medis.
  • Performance Measure: Pasien Sehat, meminimalkan biaya, tuntutan hukum
  • Environment: Pasien, rumah sakit, staf
  • Aktuator: Layar display (pertanyaan, tes, diagnosis, pengobatan, rujukan)
  • Sensor: Keyboard (masuknya gejala, temuan, jawaban pasien)
2. Karakteristik Agen
  • Autonomous
  • Reaktif
  • Proaktif
  • Fleksibel
  • Robust
  • Rasional
  • Situated
3. Tipe Agen
  • Simple Reflex Agents
  • Model-Based Reflex Agents
  • Goal-Based Agents
  • Utility-Based Agents
  • Learning Agents
4. Jenis Lingkungan Agen Cerdas
          Jenis lingkungan tempat agen cerdas bekerja dapat ditinjau dari beberapa aspek (berikut aspek yang menjadi lawannya,) bergantung lingkungan dimana agen tersebut berada. Aspek-aspek lingkungan adalah:
  • Sepenuhnya teramati vs Sebagian teramati
  • Deterministik vs Stokastic
  • Episodik vs Sekuensial
  • Statis vs Dinamis
  • Diskrit vs Kontinu
  • Agen tunggal vs agen multi

Contoh dari Agen Cerdas
1. Agent : Taksi Otomatis
Sebuah agent taksi otomatis yang menerima penumpang dan mengantarkannya ke tujuan.
  • Performance measure: keamanan, kecepatan, legalitas, kenyamanan perjalanan, keuntungan.
  • Environment: jalanan, lampu merah, lalulintas, pejalan kaki, cuaca.
  • Actuators: stir arah, gas, rem, klakson, sinyal kiri/kanan.
  • Sensors: kamera, sonar, speedometer, GPS, odometer, accelerometer, mesin sensor, keyboard.

2. Agent : Medical diagnosis system
Sebuah agent Medical diagnosis system yang mendiagnosa pasien secara otomatis.
  • Performance measure: pasien sembuh, biya murah tidak menyalahi hukum.
  • Environment: pasien, rumah sakit, suster, dokter.
  • Actuators: layar monitor (pertanyaan, tes, diagnosa, treatment, petunjuk).
  • Sensors: keyboard (masukan gejala penyakit, jawaban pasien).

3. Agent : Wastafel Otomatis
      Sebuah agent pencuci tangan mengatur pengeluaran air secara otomatis.
  • Performance measure: menyemprotkan air secara otomatis.
  • Environment: manusia, air.
  • Actuators: katup otomatis didalam kran.
  • Sensors: washer (menyemprot air jika terdeteksi tangan dibawah kran air).

Rabu, 07 November 2018

Contoh dari Agen Cerdas

1. Agent : Taksi Otomatis
Sebuah agent taksi otomatis yang menerima penumpang dan mengantarkannya ke tujuan.
  • Performance measure: keamanan, kecepatan, legalitas, kenyamanan perjalanan, keuntungan.
  • Environment: jalanan, lampu merah, lalulintas, pejalan kaki, cuaca.
  • Actuators: stir arah, gas, rem, klakson, sinyal kiri/kanan.
  • Sensors: kamera, sonar, speedometer, GPS, odometer, accelerometer, mesin sensor, keyboard.

2. Agent : Medical diagnosis system
Sebuah agent Medical diagnosis system yang mendiagnosa pasien secara otomatis.
  • Performance measure: pasien sembuh, biya murah tidak menyalahi hukum.
  • Environment: pasien, rumah sakit, suster, dokter.
  • Actuators: layar monitor (pertanyaan, tes, diagnosa, treatment, petunjuk).
  • Sensors: keyboard (masukan gejala penyakit, jawaban pasien).

3. Agent : Wastafel Otomatis
      Sebuah agent pencuci tangan mengatur pengeluaran air secara otomatis.
  • Performance measure: menyemprotkan air secara otomatis.
  • Environment: manusia, air.
  • Actuators: katup otomatis didalam kran.
  • Sensors: washer (menyemprot air jika terdeteksi tangan dibawah kran air).


Sumber :
- https://evangelinosite.wordpress.com/2017/10/21/agent-konsep-agent-definisi-serta-contoh/
- https://www.obralan.co/cdn/1050/cache/p/2018/02/04/04/aer-kran-wastafel-sensor-otomatis-automatic-sensor-set-w2-silver_4154302_1_94635.jpg

Definisi dan Konsep Agen Cerdas


          Agen cerdas (Artificial Intelligence) adalah sebuah agen yang menerima persepsi dari lingkungan dan melakukan tindakan. Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan kecerdasan buatan sehingga agen tersebut dapat berpikir dan bertindak selayaknya manusia (atau mungkin lebih baik dari pikiran manusia). Ilmu AI dalam permainan umumnya digunakan untuk membuat agen yang dapat mengambil tindakan, memiliki kecerdasan, dan bisa memahami keputusan terhadap kondisi permainan yang dinamis.
Hubungan antara agen dan lingkungan dan digambarkan seperti pada gambar berikut.



  • Konsep Agen Cerdas dan Lingkungan
          Agen adalah segala sesuatu yang dapat dipandang sebagai entitas pada suatu lingkungan yang mengamati melalui alat sensor dan bertindak melalui alat aktuator.
Sebagai perbandingan, agen manusia memiliki :
- alat sensor: mata, telinga, dan organ sensor lainnya;
- alat actuator: tangan, kaki, mulut, dan bagian tubuh lain sebagai alat gerak.
Sedangkan pada agen robot:
- kamera dan inframerah untuk sensor, dan lengan, serta berbagai motor sebagai aktuator.
Agen menerima (percept) sensor dari lingkungan. Keseluruhan percept yang diterima agen pada suatu selang waktu disebut percept sequence.

1. Perancangan Agen Cerdas
           Agen harus bersifat rasional, yaitu melakukan hal yang benar. Agen dapat melakukan tindakan dalam rangka untuk mengubah persepsi masa depan untuk memperoleh informasi yang berguna (pengumpulan informasi, eksplorasi). Sebuah agen dikatakan otonom jika perilaku agen ditentukan oleh pengalaman sendiri (dengan kemampuan untuk belajar dan beradaptasi), sehingga agen belajar untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
Pengukuran kinerja merupakan Sebuah kriteria obyektif untuk mengukur keberhasilan suatu perilaku agen. Goal adalah tujuan utama yang berusaha dicapai oleh agen (prioritas utama).
          Dalam hal ini, agen cerdasnya berupa sebuah robot yang dapat menyapu halaman rumah sendiri. Robot ini memiliki tujuan untuk dapat membantu seseorang mengerjakan pekerjaan rumahnya yaitu menyapu. Dengan adanya robot ini, maka pekerjaan menyapu yang biasanya di lakukan oleh manusia dapat dipermudah dengan bantuan robot ini.
Dalam perancangan sebuah agen cerdas, terdapat PEAS: Performance measurement, Environment, Actuators, Sensors yang harus terpenuhi. Dalam agen cerdas yaitu sistem diagnosis Medis.
  • Performance Measure: Pasien Sehat, meminimalkan biaya, tuntutan hukum
  • Environment: Pasien, rumah sakit, staf
  • Aktuator: Layar display (pertanyaan, tes, diagnosis, pengobatan, rujukan)
  • Sensor: Keyboard (masuknya gejala, temuan, jawaban pasien)

2. Karakteristik Agen
  • Autonomous, yaitu agen berkemampuan untuk melakukan tugasnya dan mengambil keputusan secara mandiri tanpa adanya intervensi dari luar seperti agen lain, manusia ataupun entitas lain.
  • Reaktif, yaitu kemampuan agen untuk cepat beradaptasi terhadap perubahan informasi yang ada pada lingkungannya.
  • Proaktif, yaitu kemampuan yang berorientasi pada tujuan dengan cara selalu mengambil inisiatif untuk mencapai tujuan.
  • Fleksibel, yaitu agen harus mempunyai banyak cara dalam mencapai tujuannya.
  • Robust, yaitu agen harus dapat kembali ke kondisi semula jika mengalami kegagalan dalam hal tindakan ataupun dalam menjalankan plan.
  • Rasional, yaitu kemampuan untuk bertindak sesuai dengan tugas dan pengetahuannya dengan tidak melakukan hal yang dapat menimbulkan konflik tindakan.
  • Kemampuan berkoordinasi dan berkomunikasi (Social), yaitu dalam melakukan tugasnya, agen memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan berkoordinasi baik dengan manusia maupun dengan agen lain.
  • Situated, yaitu agen harus berada dan berjalan di lingkungan tertentu.


3. Tipe Agen
  • Simple Reflex Agents
          Agen refleks sederhana merupakan agen yang paling sederhana karena dia hanya menerapkan teknik kondisi-aksi.
  • Model-Based Reflex Agents
         Model-Based Reflex Agents merupakan perkembangan dari simple reflex agents. Agen refleks sederhana dapat melakukan tindakannya dengan baik jika lingkungan yang memberikan percept/kesan tidak berubah-ubah.
  • Goal-Based Agents
         Goal-based agents merupakan perkembangan dari model-based reflex agents dimana pengetahuan agen akan keseluruhan keadaan pada lingkungan tidak selalu cukup.
Suatu agen tertentu harus diberikan informasi tentang tujuan yang merupakan keadaan yang ingin dicapai oleh agen.
  • Utility-Based Agents
        Merupakan pengembangan dari goal-based agent, pada utility-based agents untuk mecapai tujuannya ia memiliki banyak cara dan banyak pertimbangan untuk mencapai tujuannya, tidak hanya satu jalan, namun utility-based agent ini mempehitungkan dan memilih aksi/jalan yang efisien dalam mencapai tujuannya.
  • Learning Agents
        Learning agents adalah agen yang belajar dari pengalamannya dalam meningkatkan kinerjanya.  Robot yang dapat menyapu halaman rumah sendiri ini merupakan agen tipe learning agents, yaitu agen yang dapat belajar dari pengalamannya untuk meningkatkan kinerjanya.


4. Jenis Lingkungan Agen Cerdas
          Jenis lingkungan tempat agen cerdas bekerja dapat ditinjau dari beberapa aspek (berikut aspek yang menjadi lawannya,) bergantung lingkungan dimana agen tersebut berada. Aspek-aspek lingkungan adalah:
  • Sepenuhnya teramati vs Sebagian teramati: Lingkungan sepenuhknya teramati jika sensor mendeteksi semua aspek yang relevan dengan pilihan action. Sebuah sensor agen memberikan akses ke keadaan lengkap lingkungan pada setiap titik waktu. Lingkungan sebagian teramati karena sensor berisik dan tidak akurat.
  • Deterministik vs Stokastic: Keadaan berikutnya lingkungan sepenuhnya ditentukan oleh keadaan saat ini dan tindakan yang dilakukan oleh agen. (Jika lingkungan deterministik kecuali untuk tindakan agen lain, maka disebut lingkungan strategis).
  • Episodik vs Sekuensial: Pengalaman agen dibagi menjadi “episode” atom (setiap episode terdiri dari: agen mengamati (percept) dan kemudian melakukan tindakan tunggal), dan pilihan tindakan di setiap episode hanya bergantung pada episode itu sendiri.
  • Statis vs Dinamis: Lingkungan berubah, agen tidak perlu terus mencari pada lingkungan untuk memutuskan sesuatu. Pada lingkungan dinamis terus meminta agen apa yang ia ingin lakukan.(Lingkungan semidinamis jika lingkungan itu sendiri tidak berubah dengan berlalunya waktu namun skor kinerja agen berubah)
  • Diskrit vs Kontinu: Jumlah state/tindakan untuk mencapai goal terbatas (diskrit), persepsi yang jelas dan tindakan yang terhingga. (misalnya, catur – diskrit, mengemudi taksi – kontinyu).
  • Agen tunggal vs agen multi: Seorang agen yang beroperasi dengan sendirinya dalam suatu lingkungan.

                                                   https://www.youtube.com/watch?v=SGcSQb0AjrY

Sumber :
- http://www.weare.id/pengertian-agen-cerdas/
- http://manmanmanputra.blogspot.com/2014/12/artificial-inteligent-agen-cerdas.html
- http://w3ight.blogspot.com/2013/

Minggu, 30 September 2018

Artificial Intellegent (AI)

A. Definisi Artificial Intellegent
Menurut beberapa ahli:
1. Schalkof (1990) :
    AI adalah bidang studi yang berusaha menerangkan dan meniru perilaku cerdas dalam bentuk proses komputasi.
2. Luger & Stubblefield (1993) :
    AI adalah studi cara membuat komputer yang bisa melakukan sesuatu sehingga bisa menggantikan pekerjaan orang.
3. Haag & Keen (1996) :
    AI adalah bidang studi yang berhubungan dengan penangkapan, permodelan, dan penyimpanan kecerdasan manusia dalam sebuah sistem TI sehingga system tersebut dapat memfasilitasi proses pengambilan keputusan Dapat disimpulkan bahwa AI adalah suatu pengetahuan yang membuat komputer dapat meniru kecerdasan manusia sehingga diharapkan komputer dapat melakukan pekerjaan manusia yang memerlukan kecerdasan.

B. Sejarah Artificial Intellegent
          Perkembangan zaman menuntut manusia untuk mencoba membuat mesin yang lebih pintar dari mesin sebelumnya untuk melaksanakan tugas yang memerlukan kecerdasan dalam penyelesaian tugas tersebut.
          Mulai sekitar abad 18 sebagaimana mesin telah menjadi lebih kompleks, usaha yang keras telah dicoba untuk  manusia imitasi. Pada tahun 1736 seorang penemu dan Perancis, Jacques de Vaucanson (1709-1782) membuat suatu mesin pemain sèruling berukuran seperti seorang manusia yang dapat memainkan 12 melodi nada. Mekanik tersebut dapat memindahkan bibir dan lidahnya secara nyata untuk mengontrol arus dan angin ke dalam seruling. Pada tahun 1774 seorang penemu dari Perancis, Pierre Jacquet-Droz mencengangkan masyarakat Eropa dengan suatu automation berukuran sekitar seorang anak laki-laki yang dapat duduk dan menulis suatu buku catatan. Penemuan   ini   kemudian   dilanjutkan   dengan   yang   lainnya,   yaitu automation yang berupa seorang gadis manis yang dapat memainkan harpsichord. Semuanya itu masih merupakan proses mekanik yang melakukan gerak dengan telah ditentukan terlebih dahulu. Manusia masih berusaha untuk menciptakan mesin yang Iainnya.
          Pada tahun 1769, daratan Eropa dikejutkan dengan suatu permainan catur yang dapat menjawab Iangkah-Iangkah permainan catur yang belum ditentukan tertebih dahulu. Mesin  ini disebut  dengan  Maelzel  Chess  Automation  dan  dibuat  oleh Wolfgang Von Kempelan (1734-1804) dan I-Iungania.Maelzel Chess Automation hampir memenangkan semua permainan catur selama tour di seluruh latatan Eropa yang dilanjutkan ke Amerika Serikat. Mesin  ini  akhimya  terbakar  pada  tahun  1854  di  Philadelphia  Amerika Serikat.

C. Contoh Artificial Intellegent
Ada banyak  contoh program yang menampilkan berbagai tingkat kecerdasan. Di antaranya adalah:
1. Twenty Questions
Sebuah game berdasar Neural Network yang menampilkan 20 pertanyaan.
2. The Start Project
Sebuah sistem berdasar web di mana partanyaan-jawaban dalam bahasa Inggris.
3. Brainboost
Sistem tanya-jawab yang lain.
4. AskEd!
Sebuah sistem tanya-jawab multi lingual.
5. Cyc
Sebuah koleksi pengetahuan dasar yang luas mengenai fakta-fakta tentang dunia nyata dan kemampuan untuk beralasan dengan logika.
6. ALICE dan Alan
Sebuah chatterbot (serta chatbot,chatterbox) adalah program bot yang dapat melakukan percakapan dengan manusia.
7. Jabber Wacky
Sebuah chatterbot pembelajar.





Sistem Cerdas

A. Definisi Sistem Cerdas
        Sistem cerdas adalah sistem yang dapat mengadopsi sebagaian kecil dari tingkat kecerdasan manusia untuk berinteraksi dengan keadaan eksternal suatu sistem. Sebagian kecil dari tingkat kecerdasan itu antara lain: kemampuan untuk dilatih, mengingat kembali kondisi yang pernah dialami, mengolah data-data untuk memberikan aksi yang tepat sesuai yang telah diajarkan, dan kemampuan menyerap kepakaran seorang ahli melalui perintah yang dituliskan dalam sebuah bahasa pemrograman tertentu. Komputer tidak hanya alat untuk menghitung, tetapi diharapkan dapat diberdayakan untuk mengerjakan segala sesuatu yang bias dikerjakan oleh manusia. Manusia mempunyai pengetahuan, pengalaman dan kemampuan penalaran dengan baik, agar komputer bisa bertindak dan sebaik manusia, maka komputer juga harus dibekali pengetahuan dan mempunyai kemampuan untuk menalar.

B. Karakteristik Sistem Cerdas
a. Memiliki fasilitas informasi yang handal.
b. Mudah dimodifikasi.
c. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
d. Memilki kemampuan untuk belajar beradaptasi.
e. Bekerja secara sistematis berdasarkan pengetahuan dan mekanisme tertentu.
f. Dapat menalar data-data yang tidak pasti dan memberikan beberapa alasan pemilihan.
g. Dikembangkan secara bertahap dan terbatas pada bidang keahlian tertentu saja.
h. Outputnya yang dihasilkan sesuai dengan apa yang kita harapkan.

C. Contoh Sistem Cerdas dalam Bisnis
1. Sistem Deteksi Plat Nomer Kendaraan Untuk Aplikasi Sistem Karcis Parkir Berdasarkan Plat Nomer Kendaraan Dengan Menggunakan Kamera
        Deteksi plat nomor kendaraan merupakan suatu Kontrol otomatis dengan menggunakan web cam yang merupakan suatu alat berfungsi secara otomatis untuk mengetahui posisi plat nomor dalam suatu badan mobil. Banyak aplikasi yang menerapkan penelitian tersebut. Deteksi plat nomor sangat diperlukan misalnya dalam sistem perparkiran, jalan tol, dan lain sebagainya.
        Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat meringankan beban manusia dan mempersingkat waktu akses pada pintu masuk parkir. Output sebuah obyek warna di proses untuk membedakan plat nomor dengan frame, maka yang di lakukan adalah pemrosesan gambar sehingga menemukan posisi serta ukuran dari obyek yang akan di kelola.pada pemrosesan ini terlebih dahulu melakukan penelusuran (scanning) pixel dan penskalaan, sehingga secara otomatis akan didapatkan nilai posisi dan ukuran dari obyek yang sedang dideteksi kemudian untuk membantu pengenalan grayscale dan thresholding.
       Pengujian untuk membedakan warna obyek serta menampilkan plat nomor dengan menggunakan kamera web adalah menggunakan sistem Integral proyeksi dan sistem moving detector yaitu dengan mengambil atau meng capture sebuah badan mobil (frame) setelah memperoleh hasil diproses dengan menggunakan LPF (low pas filter) untuk memperoleh hasil yang maksimal maka terlebih dahulu adalah mengatur intensitas dari suatu pencahayaan.
        Untuk tingkat keberhasilan yang di peroleh dari proses Integral proyeksi adalah 72% sedangkan proses pengambilan plat nomor dengan menggunakan moving detector adalah 51% Kata kunci: Deteksi plat Nomor,kamera web,pengolahan citra,Visual basic,integral proyeksi,moving detection.
2. Vending Machine
        Vending Machine adalah mesin yang digunakan untuk mengeluarkan/menjual produk secara otomatis tanpa ada operator. Operator tidak perlu menunggu mesin, tetapi hanya bertugas untuk mengisi, memeriksa ketersediaan barang yang dijual dan memeriksa mesin. Saat ini vending machine mudah kita jumpai di negara-negara maju yang digunakan sebagai alat untuk menjual berbagai macam produk.
        Cara kerja vending machine adalah dengan melakukan pembayaran (baik menggunakan uang ataupun sistem lainnya) kepada mesin kemudian memilih produk, setelah itu produk yang dipilih akan segera keluar.
3. AdWords

        Jika anda salah satu orang yang sibuk hingga lupa atau bahkan tidak sempat untuk membayar tagihan atas iklan yang anda buat, maka mungkin perlu anda coba untuk menggunakan pembayaran secara otomatis. Pembayaran otomatis merupakan setelan pembayaran AdWords .
Dengan ini pertama anda akan di membayar untuk iklan yang telah anda buat, kemudian biaya selanjutnya akan di masukkan ke dalam pembayaran utama anda secara otomatis.

Rabu, 04 Juli 2018

OPERASI LAYANAN DAN PENGELOLAAN LAYANAN BISNIS


A. Operasi Layanan
- Pengantar
          Operasi layanan merupakan sebuah fase siklus hidup manajemen layanan Teknologi Informasi yang bertanggung jawab untuk kegiatan bisnis seperti biasa. Jika layanan tidak dimanfaatkan atau tidak disampaikan secara efisien dan efektif, maka tidak akan memberikan nilai penuh, terlepas dari seberapa baik layanan dirancang. Ini merupakan operasi layanan yang bertanggung jawab untuk memanfaatkan proses untuk memberikan layanan kepada pengguna dan pelanggan.
          Operasi layanan merupakan nilai yang telah dimodelkan dalam strategi layanan dan dikonfirmasi melalui perancangan layanan dan transisi layanan benar-benar disampaikan. Tanpa operasi layanan yang menjalankan layanan seperti yang dirancang dan memanfaatkan proses yang dirancang, tidak akan ada kontrol dan pengelolaan layanan. Produksi metrik yang berarti oleh operasi layanan akan membentuk dasar dan titik awal untuk kegiatan peningkatan.

- Maksud dan Tujuan
          Maksud dan tujuan operasi layanan adalah untuk mengatur dan melakukan kegiatan dan proses yang diperlukan untuk memberikan layanan kepada pengguna bisnis pada tingkat layanan yang telah disepakati. Selain itu, operasi layanan bertanggung jawab atas manajemen teknologi yang sedang berlangsung (infrastruktur dan aplikasi) yang digunakan untuk memberikan dan mendukung layanan.
Terdapat empat tingkat dalam operasi layanan yang dikenal sebagai 'empat saldo operasi layanan':
1. Pandangan bisnis internal TI melawan Pandangan bisnis eksternal
          Pandangan bisnis eksternal TI akan berhubungan dengan layanan yang disampaikan kepada pengguna dan pelanggan. Sementara itu, secara internal dalam TI, layanan tersebut akan dipandang sebagai sejumlah komponen. Jika sebuah organisasi terlalu terfokus secara eksternal, ada risiko bahwa perjanjian akan dibuat dengan bisnis yang tidak dapat benar-benar disampaikan karena kurangnya pemahaman tentang bagaimana bagian-bagian konstituen internal perlu beroperasi. Sebaliknya, organisasi yang terlalu terfokus secara internal kemungkinan akan kesulitan untuk memahami dan memberikan persyaratan bisnis.
2. Stabilitas versus Daya Tanggap
          Perubahan sering menjadi penyebab insiden dan hilangnya ketersediaan, sehingga mungkin tergoda untuk membatasi jumlah perubahan untuk meningkatkan stabilitas layanan. Namun, perubahan akan selalu dibutuhkan untuk menjaga agar layanan tetap up to date dan untuk mengadopsi kebutuhan bisnis yang berkembang. Keseimbangannya adalah antara dapat dengan cepat merespon perubahan dan berfokus pada stabilitas infrastruktur.
3. Kualitas layanan melawan Biaya layanan
          Akan selalu ada tekanan untuk meningkatkan kualitas layanan TI sambil mengendalikan biaya. Tekanan anggaran yang intensif dapat menyebabkan berkurangnya tingkat layanan dengan lebih banyak kegagalan dan lebih sedikit dukungan. Di sisi lain, organisasi yang tidak seimbang pada 'pihak lain' mungkin membayar terlalu banyak untuk layanan mereka dengan ketahanan yang dibangun yang tidak dapat dibenarkan. Kuncinya adalah memiliki dialog yang berarti mengenai memastikan biaya bahwa bisnis sepenuhnya memahami apa yang didapatnya dan tidak mendapatkan sejumlah uang tertentu dan apa yang akan diperolehnya jika menghabiskan lebih sedikit atau lebih banyak.
4. Reaktif melawan Proaktif
          Sebuah organisasi yang sangat proaktif akan selalu memprediksi di mana hal-hal bisa salah dan mengambil tindakan untuk mengurangi atau mencegah situasi. Diambil ke ekstrem, organisasi tersebut dapat lebih dari pemantauan dan menerapkan perubahan yang tidak perlu. Sebaliknya, organisasi yang benar-benar reaktif menghabiskan sebagian besar waktu mereka 'memadamkan api' dan menghadapi situasi ketika mereka muncul, dan mereka perlu bergerak lebih banyak ke pendekatan 'pencegahan kebakaran' untuk memprediksi dan menghindari insiden dan masalah.

- Nilai Operasi Layanan
          Setiap tahapan siklus hidup layanan ITIL menambah dan memberikan nilai bagi bisnis. Operasi layanan melakukan ini dengan melakukan proses dan menjalankan layanan sebagaimana dimaksud oleh strategi layanan, desain layanan dan tahap transisi layanan dari siklus hidup. Operasi layanan adalah wajah yang terlihat dari organisasi TI dan merupakan ‘yang terdekat’ bagi pengguna dan pelanggan. Penyampaian layanan yang efektif dan efisien adalah apa yang diharapkan dari operasi layanan.
- Fungsi dan aktivitas Utama dari Operasi Layanan
Fungsi operasi layanan:
  • Meja Layanan: Ini melakukan sejumlah proses, khususnya manajemen insiden dan pemenuhan permintaan. Meja layanan terdiri dari sekelompok staf yang dilatih untuk menangani acara layanan. Staf meja layanan akan memiliki akses ke alat yang diperlukan untuk mengelola acara-acara ini. Meja layanan harus menjadi titik kontak tunggal untuk pengguna TI dalam suatu organisasi.
  • Manajemen Teknis: Ini adalah fungsi yang menyediakan sumber daya dan memastikan bahwa pengetahuan tentang teknologi yang relevan selalu diperbarui. Manajemen teknis mencakup semua tim atau area yang mendukung penyampaian pengetahuan dan keahlian teknis. Ini termasuk tim seperti jaringan, mainframe, middleware, desktop, server, dan basis data.
  • Manajemen Aplikasi: Ini akan mengelola aplikasi melalui totalitas siklus hidup. Dimulai dengan 'ide' bisnis pertama dan selesai saat aplikasi tidak lagi digunakan. Manajemen aplikasi terlibat dalam desain, pengujian dan peningkatan berkelanjutan aplikasi dan layanan yang didukung oleh aplikasi.
  • Manajemen operasi TI: Ini bertanggung jawab untuk mengoperasikan organisasi infrastruktur dan aplikasi TI pada basis sehari-hari. 
Aktivitas yang dilakukan oleh operasi layanan:
  • Manajemen Acara: Ini adalah proses yang bertanggung jawab untuk memantau semua peristiwa di seluruh infrastruktur dan aplikasi TI untuk memastikan operasi normal. Manajemen acara ada untuk mendeteksi, mengeskalasi dan bereaksi terhadap pengecualian.
  • Manajemen Insiden: Ini adalah proses untuk menangani semua insiden. Yang mungkin insiden di mana layanan terganggu atau sebelum layanan terganggu.
  • Pemenuhan Permintaan: Ini adalah proses yang melakukan permintaan layanan dari pengguna. Permintaan pemenuhan mencakup permintaan perubahan standar, permintaan untuk informasi dan keluhan. Dari perspektif proses meja layanan. Pemenuhan permintaan cenderung untuk menutup semua panggilan yang bukan insiden atau berhubungan dengan masalah.
  • Manajemen Masalah: Proses ini bertanggung jawab atas pengelolaan semua masalah dalam infrastruktur TI. Proses ini mencakup analisis penyebab akar dan sampai pada penyelesaian masalah. Manajemen masalah tetap bertanggung jawab hingga resolusi diimplementasikan melalui proses manajemen perubahan dan manajemen pembebasan.
  • Manajemen akses: Proses ini memungkinkan pengguna dengan tingkat otorisasi yang tepat untuk mengakses aplikasi atau layanan. Juga memastikan bahwa mereka yang tidak memiliki tingkat otorisasi yang diperlukan tidak dapat mengakses aplikasi dan layanan. Manajemen akses memungkinkan organisasi untuk mengontrol akses ke aplikasi dan layanan. 




B. Pengelolaan Layanan Bisnis
- Ruang Lingkup
          Pengelolaan layanan bisnis adalah seperangkat kemampuan organisasi khusus untuk memberikan hasil kepada pelanggan dalam bentuk layanan. “Kemampuan Khusus Organisasi” ini meliputi proses, kegiatan, fungsi dan peran yang menggunakan penyedia layanan dalam memberikan layanan kepada pelanggan mereka, serta kemampuan untuk membangun struktur organisasi yang cocok, mengelola pengetahuan dan memahami bagaimana memfasilitasi hasil yang menciptakan nilai.
          Meskipun tidak ada definisi tunggal profesi, profesi diterima secara luas bahwa kata profesi berlaku dimana sekelompok orang berbagi standar umum dan disiplin berdasarkan tingkat tinggi pengetahuan dan keterampilan, yang diperoleh dari skema pendidikan terorganisir didukung oleh pelatihan melalui pengalaman dan diukur dan diakui melalui kualifikasi formal. Selain itu, profesi berusaha untuk menggunakan pengaruhnya melalui pengembangan pedoman praktik yang baik dan saran dalam rangka meningkatkan standar kinerja di bidang yang diberikan.
          Pengelolaan layanan bisnis memiliki hak yang jelas untuk menganggap dirinya sebagai sebuah profesi, dan latihan disiplin manajemen pelayanan sebagai praktek profesional dilakukan dan didukung oleh komunitas global ditarik dari semua sektor pasar. Ada tubuh yang kaya pengetahuan dan pengalaman termasuk skema formal untuk pendidikan individu.


- Maksud dan Tujuan
          Maksud dari layanan bisnis (service) adalah sarana penyampaian nilai kepada pelanggan dengan memfasilitasi hasil untuk memberikan kepuasan melalui pelayanan yang diberikan seseorang secara memuaskan. Hasil yang diinginkan pelanggan untuk mencapai ini adalah alasan mengapa mereka membeli atau menggunakan Service. Biasanya ini akan dinyatakan sebagai tujuan bisnis tertentu (mis. untuk memungkinkan pelanggan dari bank untuk melakukan semua transaksi dan manajemen account aktivitas online atau untuk memberikan pelayanan negara kepada warga dengan cara yang hemat biaya). Nilai layanan kepada pelanggan secara langsung tergantung pada seberapa baik layanan memfasilitasi hasil ini. Ini adalah konsep umum yang berlaku untuk pembelian layanan. Mertimbangkan perencanaan keuangan. Sebagai pelanggan, tidak memiliki keahlian atau waktu, maupun keinginan untuk menangani semua hari-hari pengambilan keputusan dan pengelolaan investasi secara individu yang diperlukan.
Manajemen Pelayanan dapat menyediakan pelayanan sebagai berikut:
  • Memahami layanan yang mereka sediakan baik dari konsumen dan perspektif penyedia
  • Memastikan bahwa layanan benar-benar agar peanggan mendapatkan yang diinginkan
  • Memahami nilai service tersebut kepada pelanggan mereka dan karna mereka yang terpenting
  • Memahami dan mengelola semua biaya dan risiko yang berkaitan dengan pemberian layanan tersebut.
- Prinsip-Prinsip Umum Pengelolaan Layanan Bisnis
          Pengelolaan yang baik harus memiliki prinsip-prinsip yang menjadi dasar dalam melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan badan usaha. Prinsip-prinsip yang dimaksud antara lain sebagai berikut.
  • Seluruh kegiatan usaha ditujukan untuk mencari keuntungan (profit motive).
  • Kegiatan usaha dilakukan secara terus menerus atau kontinu.
  • Bersifat tetap artinya tetap menjalankan usahanya dan tidak akan dibubarkan.
  • Berusaha untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya.
  • Persaingan antar badan usaha secara sehat, artinya tidak mematikan salah satu pihak.
  • Keuntungan yang diperoleh untuk pengembangan usaha.
Prinsip-Prinsip Pengelolaan Badan Usaha Milik Negara
          Dalam GBHN, sebagaimana juga disebutkan pada UUD 1945 Pasal 33 Ayat 2 dan 3, bahwa pembangunan di bidang ekonomi selalu mengutamakan kemakmuran masyarakat. Oleh karena itu, tujuan didirikannya badan usaha negara adalahuntuk melayani kepentingan sekaligus kemakmuran masyarakat.
Adapun pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut.
  • Tujuannya tidak semata-mata mencari keuntungan, tetapi lebih bersifat sosial, walaupun dibenarkan mencari keuntungan.
  • Sebagai salah satu sumber penghasilan negara, maka keuntungan dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
  • Pemerintah aktif mengatur kebijakan maupun teknisnya.
  • Selama masih dibutuhkan keberadaannya, maka badan usaha milik negara terus berlanjut.
  • Jenis usahanya bersifat tetap, yang terdiri atas Perjan, Perum, dan Persero.
Prinsip-Prinsip Pengelolaan Badan Usaha Milik Swasta
          Usaha swasta selalu mendapat perhatian, kebebasan, dan hak hidup di masyarakat. Daya inisiatif masyarakat swasta tetap dikembangkan, pemerintah selalu memberikan pengarahan dan bimbingan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya, usaha swasta terus dikelola dan ditingkatkan keberadaanya di masyarakat, sehingga dapat memperluas kesempatan kerja dan mempertinggi kehidupan perekonomian.
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dalam menjalankan kegiatannya harus berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut.
  • Bertujuan untuk mencari keuntungan.
  • Keuntungan yang diperoleh untuk pengembangan usaha, agar letih besar dengan tidak mematikan usaha kecil.
  • Bentuk badan usaha disesuaikan dengan besarnya modal dan keuntungan yang diperoleh
  • Modal dan pengelolaan usaha diatur oleh swasta.
  • Pelaksanaan usahanya terus-menerus, untuk menjamin kontinuitas perusahaannya.
  • Untuk pengembangan usahanya dapat mengadakan kerja sama dengan pihak asing. 

- Hubungan Pengelolaan Layanan Bisnis dengan Proses Manajemen Lainnya
  • Manajemen hubungan bisnis 
          Pengelolaan layanan bisnis merupakan sistem manajemen penting yang mendukung cara kerja penyedia layanan TI bersamaan dengan bisnis untuk memastikan bahwa TI memberikan nilai optimal. Mengelola portofolio layanan memerlukan kolaborasi penuh dengan bisnis dan ini berarti keterlibatan dari manajemen hubungan bisnis.
  • Manajemen keuangan
          Salah satu hubungan kunci untuk pengelolaan layanan bisnis adalah dengan pengelolaan keuangan. Kontribusi pengelolaan keuangan berkaitan dengan pengembangan kasus bisnis, penilaian peluang investasi, evaluasi komparatif terhadap opsi layanan yang berbeda, evaluasi risiko keuangan dan penentuan nilai layanan. Semua ini penting bagi keputusan tentang apa yang harus disertakan dalam portofolio layanan atau dihapus dari situ. Manajemen keuangan juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa dana tersedia untuk mendukung penyampaian portofolio layanan dan untuk memastikan alokasi anggaran sesuai dengannya.
  • Manajemen katalog jasa
          Karena pengelolaan layanan bisnis mencakup katalog layanan, perlu ada hubungan yang erat antara manajemen portofolio layanan dan manajemen katalog jasa. Informasi di kedua elemen portofolio layanan harus konsisten.
  • Manajemen pemasok
          Manajemen pemasok memastikan bahwa semua layanan pendukung dan rincian dan hubungan mereka tercermin secara akurat dalam pengelolaan layanan dan bahwa pengelolaan layanan konsisten dengan sistem informasi manajemen pemasok dan kontrak. Manajemen pemasok akan memanfaatkan informasi dalam portofolio layanan sebagai dasar untuk menegosiasikan kontrak yang mendukung. Proses lainnya manajemen kapasitas memiliki masukan ke dalam portofolio layanan untuk memastikan bahwa teknologi baru dipertimbangkan dalam perencanaan layanan. Portofolio layanan merupakan masukan kunci untuk manajemen kapasitas. Pembangunan dan pemeliharaan portofolio layanan memerlukan masukan dari manajemen operasi TI dan manajemen teknis dan aplikasi untuk memastikan portofolio layanan akurat dan dapat dicapai.

Selasa, 15 Mei 2018

Desain Layanan


Desain Layanan

1. Pengantar
        Setelah sebuah organisasi telah menetapkan strategi TI ini diharapkan untuk melanjutkan, menggunakan tahap desain layanan dari siklus hidup untuk menciptakan layanan baru, kemudian memperkenalkan ke dalam lingkungan hidup. Dengan demikian, desain layanan bertujuan untuk mengambil langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa layanan baru akan melakukan seperti yang direncanakan dan memberikan fungsi dan manfaat bisnis. Prinsip ini adalah jantung dari pendekatan ITIL dan mengapa sebagian besar proses desain layanan difokuskan pada pengendalian operasional:
a. Manajemen Layanan Katalog
b. Manajemen Layanan Tingkat
c. Manajemen Kapasitas
d. Koordinasi Desain
e. Manajemen Ketersediaan
f. IT manajemen Kelangsungan Pelayanan
g. Manajemen Keamanan Informasi
h. Manajemen Pemasok
          Kontribusi dari tahap desain layanan siklus hidup dapat menjamin terciptanya layanan hemat biaya yang menyediakan tingkat kualitas yang diperlukan untuk memuaskan pelanggan dan pemangku kepentingan kehidupan layanan. Namun, fakta bahwa persyaratan bisnis berubah dari waktu ke waktu dan menghasilkan kebutuhan atau kesempatan untuk peningkatan lebih lanjut, berarti bahwa sebuah organisasi dengan desain layanan dewasa proses diharuskan untuk melakukan perubahan untuk layanan di sepanjang hidup mereka. Desain pelayanan memiliki peranan yang penting untuk bermain dalam mendukung peningkatan pelayanan dan terus-menerus sama pentingnya untuk mengelola perubahan layanan yang ada seperti dalam merancang layanan baru. Dalam hal ini, desain pelayanan juga harus mempertimbangkan akibat dari kegiatannya pada layanan keseluruhan, sistem, arsitektur, alat dan pengukuran dalam rangka untuk meminimalisasi potensi untuk gangguan yang baru atau berubah ketika pelayanan yang dimasukkan ke dalam lingkungan yang masih hidup itu.


2. Kenapa Harus Desain Layanan?
         Tanpa layanan desain yang mapan, layanan akan menjadi kurang stabil dan lebih mahal untuk dipelihara dan menjadi semakin kurang mendukung bisnis dan kebutuhan pelanggan. Selanjutnya, biaya mengoreksi kekurangan-kekurangan ini hampir selalu lebih tinggi daripada biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk mencegah mereka pada tahap desain.
       Tidak setiap perubahan akan memerlukan kegiatan layanan desain. Sebaliknya ini disediakan untuk perubahan ‘signifikan’. Setiap organisasi harus memutuskan definisi dari ‘Signifikan’ dan menggunakan proses perubahan manajemen untuk menilai signifikansi dari setiap perubahan dan karena itu apakah kegiatan desain layanan harus digunakan. Layanan desain yang baik akan memberikan berbagai manfaat bisnis yang membantu untuk menggarisbawahi pentingnya dalam desain layanan baru dan berubah. Adalah sebagai berikut:
a. Layanan biaya rendah karena dukungan dan peningkatan yang lebih rendah biaya, yang
    mengarah untuk menurunkan total biaya kepemilikan (TCO).
b. Layanan yang secara konsisten memberikan tingkat yang diperlukan kualitas dan keselarasan
    untuk bisnis dan kebutuhan pelanggan.
c. Lebih cepat dan lebih mudah pengenalan layanan baru dan perubahan.
d. Pemerintahan yang lebih baik untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan hukum dan
    perusahaan dan pedoman.
e. Kemampuan pengukuran yang lebih baik untuk mendukung pengambilan keputusan dan
    perbaikan yang terus menerus.
         Kurangnya perencanaan, persiapan dan manajemen adalah alasan umum kegagalan rencana dan proyek-proyek pada umumnya dan desain dan penyebaran layanan baru dan pada khususnya berubah.



3. Lima Aspek Utama Desain Layanan pada ITIL
           ITIL secara resmi mengakui lima aspek yang terpisah dari desain layanan:
a. Pengenalan layanan baru atau diubah melalui identifikasi akurat kebutuhan bisnis dan definisi
    yang disepakati dari persyaratan.
b. Sistem manajemen layanan dan alat-alat seperti portofolio layanan, memastikan saling
    konsistensi dengan layanan lain dan alat yang tepat dukungan.
c. Kemampuan arsitektur teknologi dan sistem manajemen untuk mengoperasikan dan
    memelihara layanan baru.
d. Kemampuan semua proses, bukan hanya orang- orang dalam layanan desain, untuk
    mengoperasikan dan memelihara layanan baru dan berubah.
e. Merancang dalam metode pengukuran yang tepat dan metrik yang diperlukan untuk analisis
    kinerja pelayanan, meningkatkan pengambilan keputusan dan perbaikan terus-menerus.

4. Tujuan Desain Layanan
       Dari pertimbangan di atas, kita dapat menghargai bahwa tujuan utama dari layanan desain adalah:
a. Merancang layanan yang tidak hanya memenuhi bisnis dan pemangku kepentingan tujuan dalam
    hal kualitas, kemudahan penggunaan, kepatuhan dan keamanan, tetapi juga meminimalkan total
    biaya kepemilikan;
b. Untuk merancang kebijakan yang efisien dan efektif, rencana, proses, arsitektur dan kerangka
    kerja untuk mengelola layanan di seluruh siklus hidup mereka;
c. Untuk mendukung layanan transisi dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko yang terkait
    dengan memperkenalkan layanan baru;
d. Merancang sistem pengukuran untuk menilai efisiensi dan efektivitas desain layanan dan kiriman
    nya;
e. Untuk berkontribusi Continual Service Improvement (CSI), terutama dengan merancang fitur dan
    manfaat dan kemudian menanggapi peluang perbaikan diidentifikasi dari lingkungan operasional.


5. Paket Desain Layanan
        Tahap desain mengambil satu set persyaratan bisnis baru atau diubah dan mengembangkan solusi untuk menemui mereka. Solusinya dikembangkan diteruskan ke transisi layanan yang akan dibangun, diuji dan disebarkan ke lingkungan hidup.
           Namun, tidak cukup hanya untuk lulus desain teknis atau arsitektur untuk transisi layanan. Tim layanan transisi akan membutuhkan lebih dari ini untuk memberikan layanan sepenuhnya berfungsi yang menyediakan utilitas dan garansi diharapkan. Mereka membutuhkan cetak biru yang mencakup semua aspek layanan baru. Cetak biru ini dikenal sebagai paket layanan desain.
           Isi utama dari paket layanan desain meliputi:
a. Definisi layanan, menyetujui kebutuhan bisnis dan bagaimana dan di mana layanan akan
    digunakan;
b. Layanan desain termasuk desain arsitektur, persyaratan fungsional, SLR / SLA (jika tersedia),
    layanan dan persyaratan manajemen operasional termasuk metrik dan indikator kinerja utama,
    layanan pendukung dan perjanjian;
c. Model layanan menunjukkan struktur keseluruhan dan dinamika layanan, menunjukkan
    bagaimana pelanggan dan layanan aset, fungsi manajemen layanan dan proses datang
    bersama-sama untuk memberikan nilai;
d. Penilaian kesiapan organisasi dan implikasinya;
e. Rencana yang mencakup semua tahap siklus hidup layanan;
f. Rencana untuk transisi layanan (meliputi membangun dan perakitan, pengujian, rilis dan
   (penyebaran) dan untuk penerimaan layanan operasional;
g. Kriteria penerimaan dan strategi dan rencana untuk pengujian penerimaan pengguna.


Transisi Layanan


1. Pengantar
           Ada beberapa yang menjadi pemutusan antara pembangunan dan operasi departemen dalam IT, akibatnya menyebabkan banyak implementasi yang gagal dari layanan baru. Layanan transisi berkaitan dengan menjembatani kesenjangan yang lancar, memastikan bahwa persyaratan operasional sepenuhnya dipertimbangkan dan dipenuhi sebelum ada sesuatu yang pindah ke lingkungan hidup, termasuk dokumentasi dan pelatihan bagi pengguna dan staf pendukung. Layanan transisi juga bertanggung jawab untuk dekomisioning dan penghapusan layanan yang tidak lagi diperlukan.Transisi yang mulus dicapai dengan mengambil atau mengubah Service Design Package (SDP) dari tahap desain layanan, pengujian untuk memastikan bahwa itu benar memenuhi kebutuhan bisnis, dan menggunakan itu dalam lingkungan produksi. Beberapa proses yang dijelaskan dalam fase ini juga digunakan dalam tahapan lain, dalam pengetahuan khususnya layanan, perubahan dan aset layanan dan manajemen konfigurasi.


2. Maksud dan Tujuan
Tujuan dari layanan transisi adalah untuk:
a. Menetapkan harapan pelanggan tentang bagaimana layanan baru akan memungkinkan
    perubahan bisnis;
b. Memungkinkan pelanggan untuk mengintegrasikan rilis mulus ke dalam bisnis proses dan jasa;
c. Mengurangi variasi dalam kinerja diprediksi dan aktual dari layanan setelah mereka
    diperkenalkan;
d. Mengurangi kesalahan dikenal dan meminimalkan risiko dari perubahan;
e. Memastikan bahwa layanan dapat digunakan dalam cara di mana diperlukan.
Tujuannya adalah untuk:
a. Merencanakan dan mengelola sumber daya untuk memperkenalkan dan mengaktifkan layanan
    baru dengan lingkungan hidup dalam biaya, kualitas dan waktu yang diprediksi;
b. Meminimalkan dampak yang tidak diperkirakan pada jasa produksi, operasi dan dukungan
    organisasi;
c. Peningkatan pelanggan, pengguna dan manajemen pelayanan staf kepuasan dengan penyebaran
    layanan baru atau diubah, termasuk komunikasi, rilis dokumentasi, pelatihan dan transfer
    pengetahuan;
d. Peningkatan penggunaan yang benar dari layanan dan aplikasi yang mendasari dan solusi
    teknologi;
e. Memberikan rencana yang jelas dan komprehensif yang memungkinkan keselarasan antara
    bisnis dan layanan transisi. Layanan transisi meliputi manajemen dan koordinasi sumber daya yang
    dibutuhkan untuk paket, membangun, menguji dan menyebarkan rilis ke dalam produksi dan
    membangun layanan baru atau diubah sebagaimana ditentukan oleh pelanggan dan pemangku
    kepentingan persyaratan. Layanan transisi juga mengelola transfer layanan ke atau dari penyedia
    layanan eksternal. Transisi layanan yang efektif adalah bagian penting dari pemerintahan yang
    baik. Perubahan bisa dirangkul lebih cepat dan lebih efektif tanpa merusak bisnis, dan bisnis,
    pelanggan dan karyawan semua bisa berubah wajah dengan keyakinan lebih besar dalam hasilnya.
    Semua orang tahu apa yang diharapkan dan, jika layanan transisi yang efektif, harapan-harapan
    akan ditanggung dalam realitas.
Tujuan dan Proses Nilai
Layanan validasi dan pengujian
        Tujuan dari validasi layanan dan pengujian adalah untuk memastikan bahwa layanan baru atau diubah dan proses rilis terkait akan memenuhi kebutuhan bisnis dengan biaya yang disepakati.
Perubahan evaluasi
        Evaluasi adalah proses generik yang mempertimbangkan apakah kinerja sesuatu yang diterima, nilai uang, sesuai dengan tujuan dan apakah pelaksanaan dapat dilanjutkan berdasarkan didefinisikan dan disepakati kriteria.
Tujuan evaluasi perubahan adalah:
a. Untuk mengevaluasi efek dimaksudkan perubahan dan sebanyak efek yang tidak diinginkan
    seperti kapasitas yang diberikan cukup praktis, sumber daya dan organisasi kendala;
b. Untuk memberikan output berkualitas baik dari proses evaluasi sehingga manajemen perubahan
    dapat mempercepat keputusan yang efektif tentang apakah perubahan harus disetujui atau tidak;
c.Untuk menetapkan harapan pemangku kepentingan dengan benar. Ruang lingkup meliputi evaluasi layanan baru atau diubah didefinisikan oleh desain layanan, selama penyebaran dan sebelum transisi akhir ke lingkungan produksi. Mengelola perubahan organisasi dan pemangku kepentingan.
     Sementara peran dasar layanan transisi adalah untuk mengimplementasikan layanan baru, perubahan penting setiap mungkin melibatkan perubahan organisasi, mulai dari bergerak beberapa staf untuk bekerja dari tempat baru hingga perubahan besar dalam sifat kerja bisnis (misalnya dari wajah -untuk-wajah ritel untuk perdagangan berbasis web).
         Upaya perubahan Organisasi gagal atau jatuh pendek dari tujuan mereka karena perubahan dan transisi tidak dipimpin, dikelola dan dipantau secara efisien di seluruh organisasi dan seluruh proses perubahan. oleh karena itu layanan transisi perlu memastikan bahwa setiap implikasi seperti dianggap dan dibawa ke perhatian dari pemangku kepentingan terkait untuk memastikan bahwa organisasi siap untuk menerima dan menggunakan layanan baru ketika diperkenalkan.


3. Tantangan
         Membangun transisi layanan yang efektif dapat menantang. Berikut ini adalah beberapa masalah yang bisa timbul dan perlu dikelola:
a. Memastikan bahwa semua kegiatan perubahan didorong melalui transisi layanan.
b. Menyeimbangkan kebutuhan yang berkembang dari bisnis terhadap kebutuhan untuk melindungi
    layanan hidup (yaitu menjadi responsif sambil mempertahankan perlindungan yang sesuai).
c. Mengintegrasikan dengan pembangunan dan proyek siklus hidup yang tradisional independen.
d. Memiliki wewenang dan pemberdayaan yang tepat untuk menjalankan proses seperti yang
    didefinisikan.
e. Mengelola persepsi masyarakat sehingga proses tidak dipandang sebagai penghalang untuk
    mengubah atau sebagai lebih dari birokrasi.


4. Peran
       Manajer layanan transisi bertanggung jawab untuk merencanakan dan mengkoordinasikan sumber daya untuk menyebarkan rilis utama dalam biaya, waktu dan kualitas estimasi diprediksi.